Fungsi dari CVT motor beserta komponennya

April 06, 2023 ・0 comments


foto CVT

Pada saat ini penggunaan sepeda motor jenis matic mungkin sangat di minati oleh orang-orang di Indonesia karena motor matic cenderung lebih mudah di pakai. Pengoprasiannya pun cukup mudah. Karena si pengendara tidak harus memindahkan/mengoper gigi dan juga tidak harus menekan kopling pada saat akan memasukan gigi. Si pengendara hanya cukup menarik gas dan menggunakan rem untuk mengoprasikannya.

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang fungsi dari cvt motor beserta komponennya. CVT motor atau Continuously Variable Transmission adalah  salah satu komponen yang ada pada sepeda motor yang memiliki fungsi untuk meneruskan putaran mesin ke roda dan ban sehingga motor bisa melaju dan dapat di kendarai.

Transmsi ini memiliki 3 komponen yang memiliki peranan sangat penting  untuk pengoprasiannya, yaitu : drive pulley, driven pulley,  dan v – belt. pada saat pengoprasiannya  drive pulley ( puli depan), dan driven pulley (puli belakang) akan  dihubungkan oleh v – belt, tiga komponen ini lah yang kemudian akan menentukan besaran output yang berupa torsi dan kecepatan yang kemudian akan di salurkan ke gardan dan berikutnya ke roda dan ban sehingga motor pun bisa melaju.

Cara kerja CVT motor

Cara kerjanya adalah ketika tenaga yang di hasilkan mesin pada saat proses pembakaran bahan bakar dan udara di ruang bakar akan membuat crankshaft berputar. perputaran crankshaft ini lah yang kemudian disalurkan ke drive pulley (puli depan ) putaran drive kemudian disalurkan ke driven pulley ( puli belakang ) melalui V – belt.

Transmisi ini bekerja dengan cara menggeser diameter  V – belt pada kedua bagian pulley. Jika mesin berputar secara cepat maka diameter v – belt di bagian drive pulley akan membesar sedangkan diameter v- belt pada bagian driven pulley akan mengecil. Begitu pula sebaliknya jika mesin berputar secara lambat. Berkut ini cara kerja cvt berdasrkan kondisi motor :

1. Saat mesin mati

Pada saat kondisi ini crankshaft tidak berputar sehingga roller pada drive pulley tidak dalam posisi bawah. kondisi ini membuat celah yng ada pada drive pulley melebar dan membuat diameternya menjadi kecil.

2. Saat mesin langsam

Pada kondisi langsam atau stasioner ini mesin berputar secara lambat sehingga menyebabkan kopling sentrifugal belum bekerja. pada saat kondisi ini juga kampas kopling berputar, namun tidak mampu memutarkan rumah kopling karena kurangnya gaya sentrifugal yang diterima. sehingga membuat sepeda motor pun tidak berjalan.

3. Saat mesin putaran lambat

Pada saat mesin di gas pada putaran 1500 – 2500 RPM, maka gaya sentrifugal pun akan membesar sehingga dapat mendorong drive pulley untuk menyempit. sehingga diameter pada drive pulley pun akan membesar. Panjang v- belt tetap sama, maka membesarnya drive pulley akan memaksa diameter pada driven pulley mengecil. Hal ini mengakibatkan putaran pada driven pulley bertambah cepat sehingga sepeda motor bisa berjalan.

4. Saat mesin putaran tinggi

Pada saat mesin di putaran tinggi maka akan menyebabkan putaran pada drive pulley juga akan tinggi. sehingga gaya sentrifugal akan semakin besar, semakin besar diameter pada bagian drive pulley, maka diameter driven pulley juga akan semakin mengecil  sehinngga menyebabkan akselerasi kendraaan menjadi lebih kencang.

5. Saat kondisi menanjak atau membawa beban

Pada saat kondisi ini sepeda motor akan membutuhkan torsi yang besar agar motor bisa terus melaju. Pada saat kondisi ini juga biasanya pengendara sering menambahkan gas agar putaran mesin naik sehingga  dapat menghasilkan torsi yang lebih besar.

Untuk mengatasi kesulitan yang ada pada kondisi ini, CVT motor sudah dilengkap oleh suatu komponen  yang bernama kickdown mechanism yang akan menyebabkan roda belakang memperoleh tahanan jalan karena sepeda motor membawa beban yang berat atau sepeda motordalamkondisi, pada possisi ini V – belt akan mendapatkan tarikan yang sangat kuat pada bagian driven pulley.

Hal tersebut akan membuat diameter driven pulley membesar sedangkan diameter pada drive pulley akan mengecil, walaupun gaya sentrifugal yang diterima roller sangat besar, pada keadaan in CVT motor  akan dipaksa pada rasio yang sangat besar agar mendapatkan perbandingan yang bagus antara putaran ringan dan rasio yang sangat besar.

Komponen CVT motor beserta fungsinya

Transmission case / rumah CVT: Komponen ini memiliki fungsi sebagai  tempat semua komponen – komponen CVT motor , mulai dari drive pulley, v- belt, dan driven pulley. Dan komponen ini juga berfungsi sebagai pelindung cvt  motor dari kotoran seperti tanah dan debu maupun air yang dapat menghambat kinerjanya.

Primary fixed sheaveKomponen ini berfungsi sebagai  tempat V - belt untuk melillit pulley, komponen ini memiliki bentuk piringan dan tepinya seperti kipas, bentuk ini yang memiliki fungsi sebagai  pendingin ruang cvt agar v – belt tidak cepat rusak dan panas

Primary sliding sheave(rumah roller)Komponen ini berfungsi untuk mengatur besar atau kecilnya diameter pulley primer.

Bosh rumah roller(spacer)Komponen ini berfungsi sebagai poros dinding dalam atau dudukan rumah roller agar bisa bergerak dengan lancar.

Poros primerKomponen iiniberfungsi sebagai penghubung antara putaran crankshaft dari mesin ke pully primer.

RollerKomponen ini befungsi untuk menekan dinding pulley primer pada saat putaran tinggi.

Slider (piece slide)Komponen ini berfungsi untuk meredam getaran yang ada pada rumah roller, getaran ini yang dihasilkan oleh roller yang bergerak.

V-beltKomponen ini berfungsi untuk menghubungkan antara drive pulley dan driven pulley

Secondary sliding sheaveKomponen ini berfungsi sebagai pengatur besar kecilnya diameter yang ada pada pulley skunder.

Secondary fixed sheaveKomponen ini adalah sisi sheave yang terhubung dengan poros sekunder secara tetap

Secondary sheave springKomponen ini memilki fungsi sebagai pengatur pergerakan secondary pulley ke posisi awal dimana posisi v – belt terluar.

Poros sekunderKomponen in memiliki fungsi untuk meneruskan putaran pulley sekunder ke powertrain berikutnya yaitu kopling sentrifugal

Kopling sentrifugalKomponen ini berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda belakang.

Rumah koplingKomponen ini berfungsi untuk meneruskan putaran dar v - belt dan menerima putaran dari kampas kopling yang kemudian di salurkan lagi ke roda belakang.

Gigi reduksiKomponen ini berfungsi untuk mengurangi kecepatan yang didapat dari CVT  dan agar dapat melpat gandakan tenaga yang akan di kirim ke roda belakang.

Nah itulah sedikit ulasan artikel tentang  CVT motor, terima kasih karena sudah membaca artikel ini, dan maafkan saya jika ada kesalahan penulisannya  atau kekeliruan informasi yang di tulis……

Posting Komentar

If you can't commemt, try using Chrome instead.