Sistem pengapian sering disebut sebagai sistem pembakaran bahan bakar didalam mesin, namun sering kita jumpai beberapa mekanik kurang perhatian dengan pengapian ketika mendapatkan konsumen yang mengeluhkan sepeda motornya mogok, padahal sistem pengapian harus dicek setelah memastikan bahan bakar yang ada ditengki sepeda motor tidak kosong, hal ini dikarenakan komponen sistem pengapian sangat mudah dijangkau dari pada sistem bahan bakar dan membongkar mesin.
Ada beberap jenis pengontrolan sistem pengapian di sepeda motor yang ada di Indonesia, seperti sistem pengapian platina, sistem pengapian CDI dan sistem pengapian yang dikrontol oleh ECU/ECM, dari beberapa sistem pengapian ini yang membedakannya adalah trigger atau pemicu nyala api pada busi dan ini akan dibahas di artikel berikutnya, yang ingin admin bahas pada artikel ini adalah cara mengecek sistem pengapian sepeda motor injeksi.
Sepeda motor injeksi adalah penyempurnaan teknologi terdahulu, dengan sistem injeksi ini sepeda motor tidak hanya dapat berlari dengan cepat tetapi sistem injeksi ini sangat irit, baik itu irit bahan bakar maupun irit dalam penggantian spare part, salah satu contoh spare part yang irit adalah busi, soalnya kalau sepeda motor karburator busi harus diganti pada setiap kilometer 4000 dan kelipatnnya sedangkan pada motor injeksi busi harus diganti pada kilometer 8000 dan kelipatannya. Kenapa demikian?
Karena pada mesin 4 tak (hisap-kompresi-usaha-buang) versi karburator busi memercikan bunga api selama dua kali yaitu 5-15 derajat sebelum kompresi dan 5-15 derajat sebelum buang, sedangkan pada sepeda motor injeksi busi hanya memrcikan bunga api selama satu kali yaiut pada saat 5-15 derajat sebelum kompresi saja.
Berikut cara mengecek sistem pengapian pada sepeda motor injeksi secara urutan prosedur yang benar:
1. Pastikan sistem kelistrikan normal (aki tidak drop) dan sistem keamanan sepeda motor injeksi
Semua sistem di sepeda motor injeksi dikontrol atau dijalankan secara elektrik, atau sumber utama energinya adalah aki/listrik, maka dari itu pastikan aki/baterai dalam kondisi yang baik dan juga cek pada saat kunci kontak ON sistem kelistrikan menyala.. Selanjutnya cek kegagalan sistem injeksi atau kode pada lampu indikator (MIL) pada sepeedometer, pasalnya jika komponen seperti injector atau sensor kemiringan rusak/error dan sambungannya terputus maka pengapian tidak akan bisa nyala, begitu juga pada motor matic jika sambungan lampu rem dan sambungan standar samping terputus maka sistem pengapian juga tidak akan bisa nyala.
2. Cek percikan api pada busi
Pengecekan ini biasanya dilakukan dengan cara menempelkan ulir busi pada masa body sepeda motor, lakukan pengecekan ini dengan membandingkan nyala api pada busi lama dan dengan busi yang dalam kondisi baik, jika nyala api pada busi lama lemah maka ganti busi lama dengan busi yang kondisinya baik, jika tidak silahkan lakukan langkah berikutnya yaitu langkah nomor 3. Oh iya saat pengecekan percikan api pada busi pastikan lubang busi pada mesin dalam kondisi tertutup, soalnya sepeda motor injeksi menyemprotkan bahan bajar pada saat langkah hisap jika bahan bakar ini sampai keluar dari mesin maka akan mengakibatkan bahan bakar terbakar diluar mesin dan ini sangat berbahaya juga dapat membakar sepeda motor tersebut.
3. Pengecekan koil pengapian
Sebelum mengecek kondisi koil pastikan terlebih dahulu tegangan yang masuk pada koil harus sesuai spesifikasi (mayoritas harus diatas 11 volt dalam kondisi aki normal) jika tegangan tidak sesuai maka periksa sambungannya yang ke ECM, setelah pengecekan tersebut tidak ada indikasi nyala silahkan cek tahanan primer dan sekunder koil pengapian, jika semuanya normal silahkan lanjutkan ke langkah berikutnya.
4. Memeriksa CKP sensor atau sensor posisi poros engkol
CKP sensor berfungsi untuk mengirimkan sinyal kepada ECM/ECU untuk menyemprotkan bahan bakar dan menyalakan sistem pengapian, jika sensor CKP ini rusak maka dipastikan sistem pengapian tidak bisa menyala, pastikan tegangan yang masuk pada soket CKP sensor sesuai spesifikasi jika teganganannya normal tetapi sistem pengapian tidak mau menyala maka lepas CKP sensor dan pasangkan CKP sensor tersebut ke sepeda motor yang kondisinya normal, jika motor yang kondisinya normal tersebut tidak menyala maka kesimpulanya CKP sensornya rusak tetapi jika sebaliknya silahkan lanjutkan ke lanhkah berikutnya.
5. Cek ECM/ECU dan rangkaiannya
Langkah yang terakhir adalah mengecek ECU/ECM dan rangkaiannya, sebelum kita memastikan ECU/ECMnya rusak pastikan langkah diatas sudah semua dilakukan dan selanjutnya adalah mengecek rangkaian/sambungan kabel dari ECM ke sistem pengapian (CKP Sensor, koil pengapian, aki) saya berasumsi kamu sudah bisa mengecek rangkaian ini atau biasanya disebut mengecek kontinuitas sambungan kabel dan cek juga korsleting kabel (kabel harus tersambung sesuai jalurnya). Jika semua langkah sudah dilakukan tetapi sistem pengapian tidak mau hidup maka baru kamu cek ECU/ECMnya, dan berhubung kebanyakan bengkel tidak mempunyai alat yang canggih maka saya sarankan mengecek ECM/ECU dengan cara melepas ECU/ECM yang lama untuk dipasangkan dengan motor yang sedang dalam kondisi normal, jika motor (yang kondisinya normal) pengapiannya tetap mati tidak mau hidup maka kemungkinan besar ECM/ECUnya yang rusak.
Semoga bermanfaat.
Baca juga: Hal-hal yang perlu diperhatikan saat servis motor.
Posting Komentar
If you can't commemt, try using Chrome instead.